Ngurek | mancing belut


Taarraaaaa... ngebhons lagi nyok!

Sebenarnya banyak cara untuk menangkap belut/mancing belut. kalo mancing belut itu kan pake alat lagi, nah dengan bermodalkan tangan saja pun kita bisa menangkap belut jika sudah tau selahnya. Banyak cara untuk menangkap belut sesuai trik dan properti yang dipakai.

Karena gue berasal dari purwakarta, tetangga karawang yang selain terkenal dengan goyanganya juga terkenal sebagai kota lumbung padi. Di daerah karawang, purwakarta subang itu masih banyak sekali pesawahan yang sejauh mata kita memandang luasnya.

Berikut di bawah ini adalah cara - cara menagkap belut:

  1.  Ngurek / Mancing belut atau dalam bahasa sundanya itu. Namanya juga mancing/ngurek, pasti ada alat yang harus dipakai untuk ini, kaya kail sama benang. Kail, fungsinya masih sama yaitu untuk memasangkan umpan. Akan teteapi kail utnuk belut jelas berbeda dengan kail utnuk ikan, kail belut biasanya kita bikin sendiri dari besi stenlis dengan diameter 0.2-2 mm. besi tersebut kita asah dan bentuk hingga menyerupai kail. lalu tali untuk ngurek itu kita buat kepangan dengan teknik dan pemasangannya, agar tali tersebut jadi kesat sehingga mudah untuk memasukan umpan ke lubang belut.Ngurek pada umumnya dilakukan di pagi sore menjelang malam dengan umpan yang saat ini masih top yaitu dalam istilah sunda itu disebut bancet atau anak kodok sawah. Kita mengitari jalan - jalan sawah yang satu tapak itu sambil memastikan gak ada satu lubang pu yang tertinggal dalam pencarian kita. Ketika dapet sangutan/umpan kita dimakan belut, ini saat saat tegang, dimana kita harus mengatur strategi agar belut itu dapat ditarik kje darat atau lu hanya membekaskan luka yang teramat sangat saat kau harus kehilangannya.ahee
  2. Ngobor, diambil dari kata obor sebagai alat bantu untuk penerangan. Teknik menangkap belut dengan cara ngobor ini tentunya harus malam hari dan haram dilakukan ketika bulan datang menyinari bumi ini. Konon katanya bulan gak akan keluar dari lubang atau rumahnya ketika terang bulan. Selain Obor kita juga harus bawa pedang, pedang yang kita pakai bukan pedang yang seperti di film - film kung fu yang dipake untuk berkelahi. Pedang ini kita tempa dan bentuk sendiri, Udah kaya Mpu Tantular yah kita. Ngobor biasanya dilakukan juga ketika kondisi sawah belum diratakan setelah dari panen. Jadi kita bisa bergerak besak tanpa harus merusak padi milik petani. Caranya memang ketika lu liat belut itu tebaslah dengan pedangmu, dan hanya ada 2 kemungkinan apa yang udah lu tebas itu, klo engga belut ya berarti ular.wkwkwk
  3. Mosong, ini adalah teknik menangkap belut dengan memasang ranjau.Umpan yang kita pakai adalah cacing dan biasanya cacing babi yang kita dapat dari tanah dibawah gunukan sampah. Kerna cacing babi baunya sangat menyengat. Cacing tersebut kita masukan kedalam posong ( alat ) yang kita anyam dari serat bambu. Posong yang sudah siap kita simpan dimana sawah memiliki aliran air yang mengalir dan waktu pemasangan ranjau ini adalah sore hari. Lagi lagi prosesi ini tidak boleh saat terang bulan, jadi dengan cuaca sore hari kita harus bisa memprediksi klo malam gak akan datang bulan. Barulah siang hari esoknya kita ambil posong - posong tersebut. Agar efektif jumlah posong bisanya 20 - 30 buah, lumayan banyak yah..
  4. Dan yang terakhir adalah ngukuy, dimana teknik ini benar - benar pure menggunakan kemahiran tangan dalam menangkap belut. Pertama kita cari lubang di tengah sawah dan pastikan lubang itu lubang dimana belut itu bermukim, rumahnyalah ibaratnya. Jika sudah nemu, buatlah galian galian kecil dengan mengelillingi lubang tersebut, sampai tanah terkikis habis dan lama - lama lubang belut tersebut akan tergali juga oleh tangan kita, Saat belut sudah terlihat, disini tingkat kemahiran kita diuji dalam menangkap belut. Teknik ini teknik yang paling memakan banyalk waktu di antara teknik - teknik yang lain.
Capee juga ceritanya, huh.

Intinya dalam melakaukan sesuatu kita harus tau tekniknya, agar tercapai result yang kita inginkan.

Komentar

Postingan Populer